Rabu, 12 September 2012




HAKEKAT BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR
DI SEKOLAH DASAR


PAPER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Karir di SD









Oleh
Fitri Kusuma Sari
1301410029











JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
HAKEKAT BK KARIR DI SEKOLAH DASAR


A.    Pengertian BK Karier di SD
Menurut Tolbert (Amti, 1991:121) bimbingan karir adalah suatu program yang terorganisasi untuk membantu orang muda mengembangkan pemahaman diri, belajar tentang dunia kerja, mendapatkan pengalaman-pengalaman yang akan membantunya dalam membuat keputusan, dan mendapatkan pekerjaan. Dan dalam Amti juga terdapat pengertian menurut BP3K, bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu memecahkan masalah karir (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya dengan masa depannya.
Berdasarkan difinisi di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa:
·         Bimbingan karir merupakan dari program bimbingan dan konseling keseluruhan.
·         Bimbingan karir merupakan suatu program pemberian bantuan kepada individu, baik orang maupun dewasa, dengan maksud agar mereka:
1.    Dapat memahami dirinya dengan sebaik-baiknya, yaitu mengenal segala, kemampuan, minat, sifat pribadi, dan nilai-nilai yang dimilikinya;
2.    Dapat memahami dunia kerja dengan sebaik-baiknya, yang meliputi jenis-jenis pekerjaan/jabatan yang ada, syarat-syarat atau karakteristik tenaga yang diperlukan, kondisi-kondisi kerja dan sebagainya;
3.    Dapat membuat pilihan dan keputusan secara bijaksana berdasarkan atas pemahaman yang mendalam tentang diri dan dunia kerja;
4.    Dapat mengadakan penyesuaian diri secara baik dengan tuntutan-tuntutan dunia kerja yang senantiasa berubah secara dinamis;
5.    Dapat menghargai semua jenis pekerjaan yang ada secara objektif, positif, dan sehat dan
6.    Dapat bekerjasama dengan orang lain. (Amti dan Marjohan, 1991)
Bimbingan karir di sekolah dasar berpusat pada usaha agar anak memiliki kesadaran tentang pilihan-pilihan yang mungkin tersedia, cara-cara mengantisipasi dan merencanakan karir, serta menghubungkan dengan sifat-sifat pribadi yang dimiliki. Banyak murid yang merasa perlu mengetahui kesempatan-kesempatan karir yang tersedia. Murid juga merasa perlu untuk menyadari tentang dirinya. Bagaimana mereka dapat berubah dan bagaimana mereka dapat menggunakan pengalaman-pengalaman sekolah untuk menjajaki dan menyiapkan diri untuk masa depan.
Herr dan Carmer dalam Amti dan Marjohan (1991) menyatakan bahwa bimbingan karir di sekolah dasar didasari oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :
·         kesadaran bahwa model-model atau bentuk-bentuk atau tingkah laku pada masa remaja dan dewasa dipengaruhi oleh bentuk-bentuk pengalaman yang terjadi pada masa anak-anak
·         kenyataaan bahwa banyak buku dan bahan pelajaran yang digunakan di sekolah dasar menggambarkan dunia kerja atau dunia pendidikan secara tidak tepat dan terbatas pada kemungkinan-kemungkinan yang ada
·         pengakuan bahwa perasaan tentang kemampuan pribadi untuk menanggulangi perkembangan masa yang akan datang dengan kekuatan pengetahuan seseorang, cara-cara memodifikasi kelemahan-kelemahan, ketrampilan dalam merencanakan dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia, memahami hubungan antara pendidikan yang diterima dan penerapannya dalam pekerjaan dan masyarakat.

B.     Fungsi BK Karir di SD
Fungsi Bimbingan dan Konseling di SD, Sugiyo dkk (1987:14) menyatakan bahwa ada tiga fungsi bimbingan dan konseling, yaitu:
1.      Fungsi penyaluran (distributif)
Fungsi penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa dalam memilih program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih jurusan sekolah, memilih jenis sekolah lanjutan/sambungan ataupun lapangan kerja yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita dan ciri- ciri kepribadiannya. Di samping itu fungsi ini meliputi pula bantuan untuk memiliki kegiatan-kegiatan di sekolah antara lain membantu menempatkan anak dalam kelompok belajar, dan lain-lain.
2.      Fungsi penyesuaian (adjustif)
Fungsi penyesuaian ialah fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi yang sehat. Dalam berbagai teknik bimbingan khususnya dalam teknik konseling, siswa dibantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dan kesulitan-kesulitannya. Fungsi ini juga membantu siswa dalam usaha mengembangkan dirinya secara optimal.
3.      Fungsi adaptasi (adaptif)
Fungsi adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolah khususnya guru dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing menyampaikan data tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan kemampuan serta kesulitan-kesulitan siswa kepada guru. Dengan data ini guru berusaha untuk merencanakan pengalaman belajar bagi para siswanya. Sehingga para siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan bakat, cita-cita, kebutuhan dan minat (Sugiyo, 1987:14)

C.    Prinsip-prinsip BK Karir di SD
Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan (Prayitno,1997:219). Berikut ini prinsip-prinsip bimbingan konseling yang diramu dari sejumlah sumber, sebagai berikut:
1.      Sikap dan tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannya adalah unik dan khas. Keunikan ini memberikan ciri atau merupakan aspek kepribadian seseorang. Prinsip bimbingan adalah memperhatikan keunikan, sikap dan tingkah laku seseorang, dalam memberikan layanan perlu menggunakan cara-cara yang sesuai atau tepat.
2.      Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai kebutuhan. Oleh karenanya dalam memberikan bimbingan agar dapat efektif perlu memilih teknik-teknik yang sesuai dengan perbedaan dan berbagai kebutuhan individu.
3.      Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada akhirnya orang yang dibantu mampu menghadapi dan mengatasi kesulitannya sendiri.
4.      Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif , mempunyai banyak inisiatif. Sehingga proses bimbingan pada prinsipnya berpusat pada orang yang dibimbing.
5.      Prinsip referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan. Ini terjadi apabila ternyata masalah yang timbul tidak dapat diselesaikan oleh sekolah (guru bimbingan). Untuk menangani masalah tersebut perlu diserahkan kepada petugas atau lembaga lain yang lebih ahli.
6.      Pada tahap awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatan identifikasi kebutuhan dan kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.
7.      Proses bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.
8.      Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan program pendidikan pada sekolah yang bersangkutan. Hal ini merupakan keharusan karena usaha bimbingan mempunyai peran untuk memperlancar jalannya proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
9.      Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah hendaklah dipimpin oleh seorang petugas/guru yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidang bimbingan. Di samping itu ia mempunyai kesanggupan bekerja sama dengan petugas-petugas/guru lain yang terlibat.
10.  Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakan penilaian secara teratur. Maksud penilaian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program bimbingan. Prinsip ini, sebagai tahap evaluasi dalam layanan bimbingan konseling nampaknya masih sering dilupakan. Padahal sebenarnya tahap evaluasi sangat penting artinya, di samping untuk menilai tingkat keberhasilan juga untuk menyempurnakan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling (Prayitno, 1997:219).

D.    Tujuan BK Karir di SD
Dalam bidang bimbingan karier, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karier. Bimbingan karier di Sekolah merupakan kegiatan yang paling awal dan mendasar bagi pengembangan karier secara menyeluruh. Pemberian materi bimbingan karier untuk para siswa disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang diikutinya. Bagi siswa SD pada umumnya, bimbingan karier dimaksudkan untuk:
·         Mengembangkan sikap positif terhadap segala jenis pekerjaan. Dalam hal ini guru kelas harus berhati-hati. Guru kelas menunjukkan atau menampilkan prasangka ataupun kecenderungan tertentu terhadap jenis-jenis pekerjaan (misalnya, pekerjaan tertentu disikapi positif, sedang lainnya disikapi negatif).
·         Membawa para siswa menyadari betapa luasnya dunia kerja yang ada, terentang dari pekerjaan yang dijabat orang tua sampai ke segala macam pekerjaan di masyarakat.
·         Menjawab berbagai pertanyaan para siswa tentang pekerjaan. Dorongan ingin tahu anak-anak akan membawa mereka menanyakan segala sesuatu tentang pekerjaan. Dalam hal ini jawaban atau informasi yang tepat dan benar harus segera diberikan setiap waktu bertanya.
·         Menekankan jasa dari masing-masing jenis pekerjaan, yaitu untuk kesejahteraan hidup rumah tangga dan masyarakat (tidak hanya mengemukakan besarnya gaji atau penghasilan yang diperoleh melalui pekerjaan itu). Perlunya bakat atau kemampuan/keterampilan khusus untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu, terutama pekerjaan yang bermanfaat bagi pemberian bantuan kepada sesama manusia, hendaklah disampaikan.
Di samping itu, informasi pekerjaan untuk siswa kelas tinggi SD perlu diperluas dan diperkuat. Hal ini bertujuan agar mereka memahami bahwa:
·         Pekerjaan ada di mana-mana, di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara, bahkan dunia. Pada tingkat perkembangan itu, siswa mulai membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang ada di desa dan di kota, di daerahnya sendiri dan di daerah lain. Siswa dirangsang untuk mulai menyadari bahwa ada banyak macam cara yang dilakukan oleh manusia untuk mencari penghidupan dan memenuhi kebutuhan melalui berbagai jenis pekerjaan.
·         Terdapat saling ketergantungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya. Pada diri siswa, perlu dikembangkan bahwa untuk terlaksananya suatu pekerjaan dengan baik, para pekerja saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karenanya para pekerja itu harus saling membantu dan bekerja sama.
·         Baik kemampuan khusus maupun ciri-ciri kepribadian tertentu diperlukan untuk mencapai keberhasilan bagi sebagian jenis pekerjaan.
·         Untuk memilih suatu pekerjaan diperlukan informasi yang tepat (yaitu tentang hakikat pekerjaan itu sendiri, latihan yang diperlukan, kondisi kerja, dsb).
·         Ada berbagai masalah yang mungkin dihadapi oleh orang-orang yang menginginkan pekerjaan tertentu (seperti peralatan mahal, biaya untuk program pendidikan dan pelatihan mahal dan waktunya lama, kondisi kerja kurang menyenangkan, dsb).
·         Untuk memilih pekerjaan atau karier di masa depan perlu kehati-hatian dan pertimbangan yang matang.


























DAFTAR PUSTAKA


Amti, Erman dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Koseling. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jendral Pendidikan Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. 
Tanpa nama. http://bruderfic.or.id/h-62/perencanaan-karier-sejak-dini.html.  diunduh 7 September 2012. Pukul 12.00 wib
Tanpa nama. http://ayomipale.blogspot.com/2010/07/bimbingan-bagi-wawasan-karir-anak-di.html.  Diunduh 7 September 2012. Pukul 14.00 wib.
Tanpa nama. http://www.oel.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=464&Itemid=30. Diunduh 7 September 2012. Pukul 13.00 WIB
Prayitno & Erman Amti. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud. 1997.



HAKEKAT BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR
DI SEKOLAH DASAR


PAPER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Karir di SD









Oleh
Fitri Kusuma Sari
1301410029











JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
HAKEKAT BK KARIR DI SEKOLAH DASAR


A.    Pengertian BK Karier di SD
Menurut Tolbert (Amti, 1991:121) bimbingan karir adalah suatu program yang terorganisasi untuk membantu orang muda mengembangkan pemahaman diri, belajar tentang dunia kerja, mendapatkan pengalaman-pengalaman yang akan membantunya dalam membuat keputusan, dan mendapatkan pekerjaan. Dan dalam Amti juga terdapat pengertian menurut BP3K, bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu memecahkan masalah karir (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya dengan masa depannya.
Berdasarkan difinisi di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa:
·         Bimbingan karir merupakan dari program bimbingan dan konseling keseluruhan.
·         Bimbingan karir merupakan suatu program pemberian bantuan kepada individu, baik orang maupun dewasa, dengan maksud agar mereka:
1.    Dapat memahami dirinya dengan sebaik-baiknya, yaitu mengenal segala, kemampuan, minat, sifat pribadi, dan nilai-nilai yang dimilikinya;
2.    Dapat memahami dunia kerja dengan sebaik-baiknya, yang meliputi jenis-jenis pekerjaan/jabatan yang ada, syarat-syarat atau karakteristik tenaga yang diperlukan, kondisi-kondisi kerja dan sebagainya;
3.    Dapat membuat pilihan dan keputusan secara bijaksana berdasarkan atas pemahaman yang mendalam tentang diri dan dunia kerja;
4.    Dapat mengadakan penyesuaian diri secara baik dengan tuntutan-tuntutan dunia kerja yang senantiasa berubah secara dinamis;
5.    Dapat menghargai semua jenis pekerjaan yang ada secara objektif, positif, dan sehat dan
6.    Dapat bekerjasama dengan orang lain. (Amti dan Marjohan, 1991)
Bimbingan karir di sekolah dasar berpusat pada usaha agar anak memiliki kesadaran tentang pilihan-pilihan yang mungkin tersedia, cara-cara mengantisipasi dan merencanakan karir, serta menghubungkan dengan sifat-sifat pribadi yang dimiliki. Banyak murid yang merasa perlu mengetahui kesempatan-kesempatan karir yang tersedia. Murid juga merasa perlu untuk menyadari tentang dirinya. Bagaimana mereka dapat berubah dan bagaimana mereka dapat menggunakan pengalaman-pengalaman sekolah untuk menjajaki dan menyiapkan diri untuk masa depan.
Herr dan Carmer dalam Amti dan Marjohan (1991) menyatakan bahwa bimbingan karir di sekolah dasar didasari oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :
·         kesadaran bahwa model-model atau bentuk-bentuk atau tingkah laku pada masa remaja dan dewasa dipengaruhi oleh bentuk-bentuk pengalaman yang terjadi pada masa anak-anak
·         kenyataaan bahwa banyak buku dan bahan pelajaran yang digunakan di sekolah dasar menggambarkan dunia kerja atau dunia pendidikan secara tidak tepat dan terbatas pada kemungkinan-kemungkinan yang ada
·         pengakuan bahwa perasaan tentang kemampuan pribadi untuk menanggulangi perkembangan masa yang akan datang dengan kekuatan pengetahuan seseorang, cara-cara memodifikasi kelemahan-kelemahan, ketrampilan dalam merencanakan dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia, memahami hubungan antara pendidikan yang diterima dan penerapannya dalam pekerjaan dan masyarakat.

B.     Fungsi BK Karir di SD
Fungsi Bimbingan dan Konseling di SD, Sugiyo dkk (1987:14) menyatakan bahwa ada tiga fungsi bimbingan dan konseling, yaitu:
1.      Fungsi penyaluran (distributif)
Fungsi penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa dalam memilih program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih jurusan sekolah, memilih jenis sekolah lanjutan/sambungan ataupun lapangan kerja yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita dan ciri- ciri kepribadiannya. Di samping itu fungsi ini meliputi pula bantuan untuk memiliki kegiatan-kegiatan di sekolah antara lain membantu menempatkan anak dalam kelompok belajar, dan lain-lain.
2.      Fungsi penyesuaian (adjustif)
Fungsi penyesuaian ialah fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi yang sehat. Dalam berbagai teknik bimbingan khususnya dalam teknik konseling, siswa dibantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dan kesulitan-kesulitannya. Fungsi ini juga membantu siswa dalam usaha mengembangkan dirinya secara optimal.
3.      Fungsi adaptasi (adaptif)
Fungsi adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolah khususnya guru dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing menyampaikan data tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan kemampuan serta kesulitan-kesulitan siswa kepada guru. Dengan data ini guru berusaha untuk merencanakan pengalaman belajar bagi para siswanya. Sehingga para siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan bakat, cita-cita, kebutuhan dan minat (Sugiyo, 1987:14)

C.    Prinsip-prinsip BK Karir di SD
Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan (Prayitno,1997:219). Berikut ini prinsip-prinsip bimbingan konseling yang diramu dari sejumlah sumber, sebagai berikut:
1.      Sikap dan tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannya adalah unik dan khas. Keunikan ini memberikan ciri atau merupakan aspek kepribadian seseorang. Prinsip bimbingan adalah memperhatikan keunikan, sikap dan tingkah laku seseorang, dalam memberikan layanan perlu menggunakan cara-cara yang sesuai atau tepat.
2.      Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai kebutuhan. Oleh karenanya dalam memberikan bimbingan agar dapat efektif perlu memilih teknik-teknik yang sesuai dengan perbedaan dan berbagai kebutuhan individu.
3.      Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada akhirnya orang yang dibantu mampu menghadapi dan mengatasi kesulitannya sendiri.
4.      Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif , mempunyai banyak inisiatif. Sehingga proses bimbingan pada prinsipnya berpusat pada orang yang dibimbing.
5.      Prinsip referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan. Ini terjadi apabila ternyata masalah yang timbul tidak dapat diselesaikan oleh sekolah (guru bimbingan). Untuk menangani masalah tersebut perlu diserahkan kepada petugas atau lembaga lain yang lebih ahli.
6.      Pada tahap awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatan identifikasi kebutuhan dan kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.
7.      Proses bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.
8.      Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan program pendidikan pada sekolah yang bersangkutan. Hal ini merupakan keharusan karena usaha bimbingan mempunyai peran untuk memperlancar jalannya proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
9.      Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah hendaklah dipimpin oleh seorang petugas/guru yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidang bimbingan. Di samping itu ia mempunyai kesanggupan bekerja sama dengan petugas-petugas/guru lain yang terlibat.
10.  Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakan penilaian secara teratur. Maksud penilaian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program bimbingan. Prinsip ini, sebagai tahap evaluasi dalam layanan bimbingan konseling nampaknya masih sering dilupakan. Padahal sebenarnya tahap evaluasi sangat penting artinya, di samping untuk menilai tingkat keberhasilan juga untuk menyempurnakan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling (Prayitno, 1997:219).

D.    Tujuan BK Karir di SD
Dalam bidang bimbingan karier, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karier. Bimbingan karier di Sekolah merupakan kegiatan yang paling awal dan mendasar bagi pengembangan karier secara menyeluruh. Pemberian materi bimbingan karier untuk para siswa disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang diikutinya. Bagi siswa SD pada umumnya, bimbingan karier dimaksudkan untuk:
·         Mengembangkan sikap positif terhadap segala jenis pekerjaan. Dalam hal ini guru kelas harus berhati-hati. Guru kelas menunjukkan atau menampilkan prasangka ataupun kecenderungan tertentu terhadap jenis-jenis pekerjaan (misalnya, pekerjaan tertentu disikapi positif, sedang lainnya disikapi negatif).
·         Membawa para siswa menyadari betapa luasnya dunia kerja yang ada, terentang dari pekerjaan yang dijabat orang tua sampai ke segala macam pekerjaan di masyarakat.
·         Menjawab berbagai pertanyaan para siswa tentang pekerjaan. Dorongan ingin tahu anak-anak akan membawa mereka menanyakan segala sesuatu tentang pekerjaan. Dalam hal ini jawaban atau informasi yang tepat dan benar harus segera diberikan setiap waktu bertanya.
·         Menekankan jasa dari masing-masing jenis pekerjaan, yaitu untuk kesejahteraan hidup rumah tangga dan masyarakat (tidak hanya mengemukakan besarnya gaji atau penghasilan yang diperoleh melalui pekerjaan itu). Perlunya bakat atau kemampuan/keterampilan khusus untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu, terutama pekerjaan yang bermanfaat bagi pemberian bantuan kepada sesama manusia, hendaklah disampaikan.
Di samping itu, informasi pekerjaan untuk siswa kelas tinggi SD perlu diperluas dan diperkuat. Hal ini bertujuan agar mereka memahami bahwa:
·         Pekerjaan ada di mana-mana, di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara, bahkan dunia. Pada tingkat perkembangan itu, siswa mulai membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang ada di desa dan di kota, di daerahnya sendiri dan di daerah lain. Siswa dirangsang untuk mulai menyadari bahwa ada banyak macam cara yang dilakukan oleh manusia untuk mencari penghidupan dan memenuhi kebutuhan melalui berbagai jenis pekerjaan.
·         Terdapat saling ketergantungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya. Pada diri siswa, perlu dikembangkan bahwa untuk terlaksananya suatu pekerjaan dengan baik, para pekerja saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karenanya para pekerja itu harus saling membantu dan bekerja sama.
·         Baik kemampuan khusus maupun ciri-ciri kepribadian tertentu diperlukan untuk mencapai keberhasilan bagi sebagian jenis pekerjaan.
·         Untuk memilih suatu pekerjaan diperlukan informasi yang tepat (yaitu tentang hakikat pekerjaan itu sendiri, latihan yang diperlukan, kondisi kerja, dsb).
·         Ada berbagai masalah yang mungkin dihadapi oleh orang-orang yang menginginkan pekerjaan tertentu (seperti peralatan mahal, biaya untuk program pendidikan dan pelatihan mahal dan waktunya lama, kondisi kerja kurang menyenangkan, dsb).
·         Untuk memilih pekerjaan atau karier di masa depan perlu kehati-hatian dan pertimbangan yang matang.


























DAFTAR PUSTAKA


Amti, Erman dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Koseling. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jendral Pendidikan Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. 
Tanpa nama. http://bruderfic.or.id/h-62/perencanaan-karier-sejak-dini.html.  diunduh 7 September 2012. Pukul 12.00 wib
Tanpa nama. http://ayomipale.blogspot.com/2010/07/bimbingan-bagi-wawasan-karir-anak-di.html.  Diunduh 7 September 2012. Pukul 14.00 wib.
Tanpa nama. http://www.oel.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=464&Itemid=30. Diunduh 7 September 2012. Pukul 13.00 WIB
Prayitno & Erman Amti. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud. 1997.