HAKEKAT
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR
DI
SEKOLAH DASAR
PAPER
Disusun Untuk Memenuhi
Tugas
Kelompok
Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Karir di SD
Oleh
Fitri Kusuma Sari
1301410029
JURUSAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2012
HAKEKAT BK KARIR DI SEKOLAH DASAR
A.
Pengertian
BK Karier di SD
Menurut Tolbert (Amti, 1991:121) bimbingan karir adalah
suatu program yang terorganisasi untuk membantu orang muda mengembangkan
pemahaman diri, belajar tentang dunia kerja, mendapatkan pengalaman-pengalaman
yang akan membantunya dalam membuat keputusan, dan mendapatkan pekerjaan. Dan
dalam Amti juga terdapat pengertian menurut BP3K, bimbingan karir merupakan
salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu memecahkan masalah
karir (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya dengan
masa depannya.
Berdasarkan difinisi di atas, dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa:
·
Bimbingan
karir merupakan dari program bimbingan dan konseling keseluruhan.
·
Bimbingan
karir merupakan suatu program pemberian bantuan kepada individu, baik orang
maupun dewasa, dengan maksud agar mereka:
1. Dapat memahami dirinya dengan
sebaik-baiknya, yaitu mengenal segala, kemampuan, minat, sifat pribadi, dan
nilai-nilai yang dimilikinya;
2. Dapat memahami dunia kerja dengan
sebaik-baiknya, yang meliputi jenis-jenis pekerjaan/jabatan yang ada,
syarat-syarat atau karakteristik tenaga yang diperlukan, kondisi-kondisi kerja
dan sebagainya;
3. Dapat membuat pilihan dan keputusan
secara bijaksana berdasarkan atas pemahaman yang mendalam tentang diri dan
dunia kerja;
4. Dapat mengadakan penyesuaian diri
secara baik dengan tuntutan-tuntutan dunia kerja yang senantiasa berubah secara
dinamis;
5. Dapat menghargai semua jenis pekerjaan
yang ada secara objektif, positif, dan sehat dan
6. Dapat bekerjasama dengan orang lain.
(Amti dan Marjohan, 1991)
Bimbingan karir di sekolah dasar berpusat pada usaha agar
anak memiliki kesadaran tentang pilihan-pilihan yang mungkin tersedia,
cara-cara mengantisipasi dan merencanakan karir, serta menghubungkan dengan
sifat-sifat pribadi yang dimiliki. Banyak murid yang merasa perlu mengetahui
kesempatan-kesempatan karir yang tersedia. Murid juga merasa perlu untuk
menyadari tentang dirinya. Bagaimana mereka dapat berubah dan bagaimana mereka
dapat menggunakan pengalaman-pengalaman sekolah untuk menjajaki dan menyiapkan
diri untuk masa depan.
Herr dan Carmer dalam Amti dan Marjohan (1991) menyatakan
bahwa bimbingan karir di sekolah dasar didasari oleh beberapa faktor, antara
lain sebagai berikut :
·
kesadaran
bahwa model-model atau bentuk-bentuk atau tingkah laku pada masa remaja dan
dewasa dipengaruhi oleh bentuk-bentuk pengalaman yang terjadi pada masa
anak-anak
·
kenyataaan
bahwa banyak buku dan bahan pelajaran yang digunakan di sekolah dasar
menggambarkan dunia kerja atau dunia pendidikan secara tidak tepat dan terbatas
pada kemungkinan-kemungkinan yang ada
·
pengakuan
bahwa perasaan tentang kemampuan pribadi untuk menanggulangi perkembangan masa
yang akan datang dengan kekuatan pengetahuan seseorang, cara-cara memodifikasi
kelemahan-kelemahan, ketrampilan dalam merencanakan dan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia, memahami hubungan antara pendidikan yang diterima
dan penerapannya dalam pekerjaan dan masyarakat.
B.
Fungsi BK Karir di SD
Fungsi Bimbingan dan Konseling di SD, Sugiyo dkk
(1987:14) menyatakan bahwa ada tiga fungsi bimbingan dan konseling, yaitu:
1. Fungsi
penyaluran (distributif)
Fungsi
penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa dalam
memilih program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih jurusan
sekolah, memilih jenis sekolah lanjutan/sambungan ataupun lapangan kerja yang
sesuai dengan bakat, minat, cita-cita dan ciri- ciri kepribadiannya. Di samping
itu fungsi ini meliputi pula bantuan untuk memiliki kegiatan-kegiatan di
sekolah antara lain membantu menempatkan anak dalam kelompok belajar, dan
lain-lain.
2. Fungsi
penyesuaian (adjustif)
Fungsi
penyesuaian ialah fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk memperoleh
penyesuaian pribadi yang sehat. Dalam berbagai teknik bimbingan khususnya dalam
teknik konseling, siswa dibantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dan
kesulitan-kesulitannya. Fungsi ini juga membantu siswa dalam usaha
mengembangkan dirinya secara optimal.
3. Fungsi
adaptasi (adaptif)
Fungsi
adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolah khususnya
guru dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan kebutuhan
pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing menyampaikan data tentang
ciri-ciri, kebutuhan minat dan kemampuan serta kesulitan-kesulitan siswa kepada
guru. Dengan data ini guru berusaha untuk merencanakan pengalaman belajar bagi
para siswanya. Sehingga para siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai
dengan bakat, cita-cita, kebutuhan dan minat (Sugiyo, 1987:14)
C.
Prinsip-prinsip
BK Karir di SD
Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan
(Prayitno,1997:219). Berikut ini prinsip-prinsip bimbingan konseling yang
diramu dari sejumlah sumber, sebagai berikut:
1. Sikap dan
tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannya adalah unik
dan khas. Keunikan ini memberikan ciri atau merupakan aspek kepribadian
seseorang. Prinsip bimbingan adalah memperhatikan keunikan, sikap dan tingkah
laku seseorang, dalam memberikan layanan perlu menggunakan cara-cara yang
sesuai atau tepat.
2. Tiap individu
mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai kebutuhan. Oleh karenanya dalam
memberikan bimbingan agar dapat efektif perlu memilih teknik-teknik yang sesuai
dengan perbedaan dan berbagai kebutuhan individu.
3. Bimbingan pada
prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada akhirnya orang yang dibantu
mampu menghadapi dan mengatasi kesulitannya sendiri.
4. Dalam suatu
proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif , mempunyai banyak inisiatif.
Sehingga proses bimbingan pada prinsipnya berpusat pada orang yang dibimbing.
5. Prinsip
referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan. Ini terjadi apabila
ternyata masalah yang timbul tidak dapat diselesaikan oleh sekolah (guru
bimbingan). Untuk menangani masalah tersebut perlu diserahkan kepada petugas
atau lembaga lain yang lebih ahli.
6. Pada tahap
awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatan identifikasi
kebutuhan dan kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.
7. Proses
bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan
yang dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.
8. Program
bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan program pendidikan pada
sekolah yang bersangkutan. Hal ini merupakan keharusan karena usaha bimbingan
mempunyai peran untuk memperlancar jalannya proses pendidikan dalam mencapai
tujuan pendidikan.
9. Dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah hendaklah dipimpin oleh
seorang petugas/guru yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidang bimbingan.
Di samping itu ia mempunyai kesanggupan bekerja sama dengan
petugas-petugas/guru lain yang terlibat.
10. Program
bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakan penilaian
secara teratur. Maksud penilaian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program bimbingan. Prinsip ini, sebagai
tahap evaluasi dalam layanan bimbingan konseling nampaknya masih sering
dilupakan. Padahal sebenarnya tahap evaluasi sangat penting artinya, di samping
untuk menilai tingkat keberhasilan juga untuk menyempurnakan program dan
pelaksanaan bimbingan dan konseling (Prayitno, 1997:219).
D. Tujuan BK Karir di SD
Dalam bidang bimbingan karier,
pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengenali dan mulai
mengarahkan diri untuk masa depan karier. Bimbingan karier di Sekolah merupakan
kegiatan yang paling awal dan mendasar bagi pengembangan karier secara
menyeluruh. Pemberian materi bimbingan karier untuk para siswa disesuaikan
dengan jenjang pendidikan yang diikutinya. Bagi siswa SD pada umumnya,
bimbingan karier dimaksudkan untuk:
·
Mengembangkan
sikap positif terhadap segala jenis pekerjaan. Dalam hal ini guru kelas harus
berhati-hati. Guru kelas menunjukkan atau menampilkan prasangka ataupun
kecenderungan tertentu terhadap jenis-jenis pekerjaan (misalnya, pekerjaan
tertentu disikapi positif, sedang lainnya disikapi negatif).
·
Membawa para siswa menyadari betapa luasnya
dunia kerja yang ada, terentang dari pekerjaan yang dijabat orang tua sampai ke
segala macam pekerjaan di masyarakat.
·
Menjawab
berbagai pertanyaan para siswa tentang pekerjaan. Dorongan ingin tahu anak-anak
akan membawa mereka menanyakan segala sesuatu tentang pekerjaan. Dalam hal ini
jawaban atau informasi yang tepat dan benar harus segera diberikan setiap waktu
bertanya.
·
Menekankan jasa dari masing-masing jenis
pekerjaan, yaitu untuk kesejahteraan hidup rumah tangga dan masyarakat (tidak
hanya mengemukakan besarnya gaji atau penghasilan yang diperoleh melalui
pekerjaan itu). Perlunya
bakat atau kemampuan/keterampilan khusus untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu,
terutama pekerjaan yang bermanfaat bagi pemberian bantuan kepada sesama
manusia, hendaklah disampaikan.
Di samping itu, informasi
pekerjaan untuk siswa kelas tinggi SD perlu diperluas dan diperkuat. Hal ini
bertujuan agar mereka memahami bahwa:
·
Pekerjaan ada di mana-mana, di tingkat desa, kecamatan, kabupaten,
provinsi, negara, bahkan dunia. Pada tingkat perkembangan itu, siswa mulai
membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang ada di desa dan di kota, di daerahnya sendiri dan
di daerah lain. Siswa dirangsang untuk mulai menyadari bahwa ada banyak macam
cara yang dilakukan oleh manusia untuk mencari penghidupan dan memenuhi
kebutuhan melalui berbagai jenis pekerjaan.
·
Terdapat
saling ketergantungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya. Pada diri
siswa, perlu dikembangkan bahwa untuk terlaksananya suatu pekerjaan dengan
baik, para pekerja saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh
karenanya para pekerja itu harus saling membantu dan bekerja sama.
·
Baik
kemampuan khusus maupun ciri-ciri kepribadian tertentu diperlukan untuk
mencapai keberhasilan bagi sebagian jenis pekerjaan.
·
Untuk memilih suatu pekerjaan diperlukan
informasi yang tepat (yaitu tentang hakikat pekerjaan itu sendiri, latihan yang
diperlukan, kondisi kerja, dsb).
·
Ada berbagai masalah yang mungkin dihadapi
oleh orang-orang yang menginginkan pekerjaan tertentu (seperti peralatan mahal,
biaya untuk program pendidikan dan pelatihan mahal dan waktunya lama, kondisi
kerja kurang menyenangkan, dsb).
·
Untuk
memilih pekerjaan atau karier di masa depan perlu kehati-hatian dan
pertimbangan yang matang.
DAFTAR PUSTAKA
Amti, Erman dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Koseling. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jendral Pendidikan Pendidikan
Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Tanpa nama. http://bruderfic.or.id/h-62/perencanaan-karier-sejak-dini.html. diunduh 7 September 2012. Pukul 12.00 wib
Tanpa nama. http://ayomipale.blogspot.com/2010/07/bimbingan-bagi-wawasan-karir-anak-di.html. Diunduh 7 September 2012. Pukul 14.00 wib.
Tanpa
nama. http://www.oel.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=464&Itemid=30.
Diunduh 7 September 2012. Pukul 13.00 WIB
Prayitno & Erman Amti. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud. 1997.