BAKAT DAN POTENSI DIRI
A. Pengertian Bakat
Bakat adalah kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk
mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Sehubungan
dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu:
1.
Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik,
melukis, dll.
2.
Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk
merealisir kemampuan khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan
untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek. Bakat bukanlah merupakan
sifat tunggal, melainkan merupakam sekelompok sifat yang secara bertimgkat
membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau
dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan
mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.
B. Pengertian Potensi Diri
Setiap individu memiliki potensi
diri,dan tentu berbeda setiap apa yang dimiliki antara satu orang
dengan oarang lain. Potensi diri dibedaan menjadi dua bentuk yaitu potensi
fisik dan potensi mental atau
psikis
Potensi fisik yang dimaksud adalah menyangkut dengan keadaan
dan kesehatan tubuh ,wajah, dan ketahanan tubuh,
sedangkan potensi psikis berhubungan dengan IQ(Intelegensi Quotient),EQ
( Emotional Quotient), AQ ( Addversity quotient) dan SQ ( Spiritual Quotient ).
Potensi diri
merupakan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik
fisik maupun mental yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik, sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik,prilaku dan psikologis
yang dimiliki. Kekhasan potensi diri
yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri
dan konsep diri. Ini juga terkait erat dengan prestasi yang hendak diraih didalam
hidupnya kelak. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konstek potensi
diri adalah jika terolah dengan baik akan
memperkembangkan baik secara fisik maaupun mental. Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk
diperkembangkan antara lain:
- Diri fisik : meliputi tubuh dan anggotanya beserta prosesnya.
- Proses diri : merupakan alur atau arus pikiran, emosi dan tingkah laku yang konstan.
- Diri sosial : adalah bentuk fikiran dan perilaku yang diadopsi saat merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh.
- Konsep diri : adalah gambaran mental atau keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya.
Potensi diri fisik
Potensi
diri fisik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat dikembangkan dan
dditingkatkan apabila dilatih dengan baik.Kemampuan yang terlatih ini akan
menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang
tertentu.Potensi diri fisik akan semakin berkembang bila secata intens dilatih
dan dipelihara.
Potensi diri psikis
Potensi
diri psikis adalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki seseorang
dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan dikembangkan apabila dipelajari daan
dilatih dengan baik. Bentuk potensi diri psikis yang dimiliki setiap orang
adalah:
·
Intelegent Quotient (
IQ )
Kecerdasan intelektual adalah bentuk kemampuan individu untuk
berfikir,mengolah dan berrusaha untuk menguasai untuk lingkungannya secara
maksimal secara terarah.Menurut Laurel Schmidt dalam bukunya Jalan pintas
menjadi 7 kali lebih cerdas ( Dalam Habsari 2004 : 3) membagi kecerdasan dalam
tujuh macam, antara laian adalah sebagai berikut:
- Kecerdasan fisual / spesial ( kecerdasan gambar) : profesi yang cocok untuk tipe keceerdasan ini antra lain arsitak, seniman, designer mobil, insinyaur,designer graffis, komp[uterr, kartunis,perancang intrior dan ahli fotografi.
- Kecerdasan veerbal / linguistik ( kecerdasan Berbicara): Profesi yang cocok baagi mereka yang memiliki kecerdasan ini antara lain: pengarang atu menulis,guru.penyiar radio,peeemandu acara ,presenter, pengacara, penterjemah,pelawak.
- Kecerdasan musik: Profesi yang cocok bagi yang memiliki ini adalah peenggubah lagu, pemusik, penyaanyi, disc jokey, guru seni suara, kritikus musik, ahli terapi musik, audio mixier( pemandu suara dan bunyi).
- Kecerdasan logis / matematis ( Kecerdasan angka); Profesi yang cocol bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah ahli metematika ,ahli astronomi,ahli pikir, ahli forensik, ahli tata kota , penaksir kerugian asuransi,pialang saham, analis sistem komputer,ahli gempa.
- Kecerdasan interpersonal ( cerdas diri ).Profesi yang cocok bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah ulama,pendeta,guru,pedagang , resepsionis ,pekerja sosial,pekerja panti asuhan, perantara dagang,pengacara, manajer konvensi, ahli melobi, manajer sumber daya manusia.
- Kecerdasan intrapersonal ( ceeerdas bergaul ): profesi yang cocok bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah peeliti, ahli kearsipan, ahli agama, ahli budaya, ahli purbakala, ahli etika kedokteran.
·
Emosi Quottient ( EQ )
atau kecerdasan emosi
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk
mengenali, mengendalikan, dan menata perasaan sendiri dan orang lain
secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan oleh oaraang
lain.Daniel Goleman didalam buku kecerdasan emosi memberi tujuh kerangka keja
kecakapan ini, yaitu:
- Kecakapan pribadi yaitu kecakapan dalam mengelola diri sendiri.
- Kesadaran diri yaitu bentuk kecakapan utuk mengetahui kondisi diri sendiri dan rasa percaya diri yang tinggi.
- Pengaturan diri : yaitu bentuk kecakapan dalam mengendalikaan diri dan mengembangkan sifat dspst dipercaya , kewaspadaan , adaptabilitas, dan inovasi.
- Motivasi : yaitu bentuk kecakapan untuk meraih prestasi , berkomitmen, berinisiatif, dan optimis.
- Kecakapan sosial yaitu bentuk kecakapan dalam menentukan seseorang harus menangani suatu hubungan.
- Empati : yaitu bentuk kecakapan untuk memahami orang lain, berorientasi pelayanan dengan mengambangakan orang lain. Mengatasi keragmana orang lain dan kesadaran politis.
- Ketrampilan sosial: Yaitu betuk kecakapan dalam menggugah tenggapan yangdikrhendaki pada orang lain . kecakapan ni meliputi pengaruh , komunikasi, kepemimpinan, katalisatorperubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, kolaboradi dan kooperasi serta kemampuan tim.
·
Adversity quotient (
AQ) Atau kecerdasan dalam menghdapi kesulitan
Adalah bentuk kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan dala
menghadapi kesulitan – kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Paul G
Stoltz dalam Adversity Quotient membedakan tiga tingkatan AQ dalam masyarakat :
- Tinakat quitrers ( orang yang berhnti). Quiters adalah orang yang paling lemah AQ nya. Ketika ia menghadapi berbagai kesulitan hidup ,ia berhenti dan langsung menyerah.
- Tingkat Campers ( Orang yang berkemah ). Campers adalah orang yang memiliki AQ sedang.Ia puas dan cukup atas apa yang telah dicapai dan enggan untuk maju lagi.
- Tingkat Climbers ( orang yang mendaki ). Climbers adalah orang yang memilikiAQ tinggi dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi untuk dapat bertahan menghadpi kesulitan-kesulitan dan mapu mengatasi tantangan hidup.
·
Spiritual Quotient ( SQ
) atau kecerdasan spiritual
Adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan semangat
seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu(
Agus Nggermanto,Quantum Quotient,2001). Menurut DamitriMhayana dalam Habsari
,2004. Ciri-ciri seseorang yang memiliki SQ tinggi adalah sebagai berikut:
- Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
- Mampu melihat kesatuan dalam keaneka ragaman.
- Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
- Mampu mengelola dan bertahan dalam kessulitan dan penderitaan.
C. Jenis Bakat dan Klasifikasi Potensi Diri
Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
- Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.
- Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
- Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.
Menurut "Howard Gardner", potensi atau bakat
yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut:
- Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis.
- Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
- Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
- Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
- Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
- Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator.
- Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
- Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik.
- Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.
D. Pentingnya Memahami Potensi Diri
Mamahami potensi diri
adalah hal yang sangat penting karena: Pertama, kesempataan biasanya begitu
cepat diraih oleh orang-orang yang memahami potensi dirinya secara baik. Kedua,
bagaimana mungkin kita bisa sukses dalam cita-cita jika kita tidak mengetahui kelebihan
dan kemampuan yang kita milki. Memang bisa saja seseorang memperoleh kesuksesan
meskipun Ia tidak memahami kemampuannya, mungkin karena warisan, nepotisme,
suap atau jalan pintas lainnya, namun saya yakin kesuksesan tersebut tidak akan
pernah bertahan lama. Ketiga, Persaingan hidup yang semakin ketat dan komplek.
Kehidupan yang terus terpacu oleh waktu, mamaksa manusia suka atau tidak suka
terlibat didalamnya tertinggal akan mati itu mungkin istilah yang ekstrim untuk
menerjemahkan kondisi saat ini. Jika kita hanya menjadi penonton bisa kita
bayangkan bagaimana masa depan kita nanti (Endra K, 2004).
Pada dasarnya potensi
atau talenta tiap-tiap orang itu berbeda-beda satu dengan yang lainnya,
meskipun ada kemiripan. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah
dengan refleksi diri, yaitu suatu kegiatan untuk melihat diri lebih dalam lagi
dengan mengajukan sejumlah pertanyaan (lebih banyak lebih baik) kepada
diri sendiri tentang diri kita sendiri dan dari pertanyaan itu diharapkan
kita menjawabnya secara jujur dan terbuka.
Agar kegiatan ini dapat
berjalan dengan efektif, maka kita perlu mengupayakan tempat atau lingkungan
yang kondusif, yang dapat menghantarkan kita pada ketenangan/keheningan
dan keberfokusan pada diri. Selain dengan merefleksikan diri, potensi
yang kita miliki juga dapat diketahui melalui serangkaian tes psikologi
(bakat) dan kita juga bisa menanyakannya kepada orang-orang terdekat kita,
kepada orangtua atau teman dekat kita, misalnya.
Dengan mengetahui potensi
diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap
tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat
menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis pribadi kita
juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi
yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam
hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa
yang kita buat atau lakukan atau hasilkan dalam hidup kita
sehari-hari.
Jadi, jelaslah bahwa memahami
potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan oleh setiap
pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta yang
kita miliki itu, ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja
(produktifitas) kita lebih baik lagi dari tugas-tugas atau dari
apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu pulalah
yang akan mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan
produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu dingat adalah
potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi. Potensi
atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita
adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita
sehari-hari yang sudah kita refleksikan.
DAFTAR PUSTAKA
makasihh...
BalasHapus